SUMENEP – Puluhan pemuda yang tergabung dalam organisasi Front Keluarga Mahasiswa Sumenep (FKMS) gelar audiensi dengan beberapa, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Sumenep, Di kantor Badan Perencenaan Pembangunan Daerah (Bappeda) setempat.
Pasalnya audiensi tersebut dalam rangka untuk mendiskusikan permasalahan terkait tambak udang nakal yeng masih beroprasi di kota yang berlambang kuda terbang ini.
Diketahui, OPD yang hadir dalam audiensi tersebut, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sumenep dan beberapa OPD lainnya.
Ketua FKMS Sutrisno, mengaku kecewa dengan hasil audiensi tersebu, sebab, Dia menilai bahwa apa yang dibahas dalam forum tersebut tidak sesuai dengan yang diharapkan
“Kami harus stop diskusinya, karena dalam forum tersebut kami tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan, hanya berbagai alasan yang kami terima,” ungkapnya, Senin (29/06/2020)
Dia menjelaskan, tambak udang yang ada di Desa Pakandangan Barat, dan Kecamatan Bluto, yang beroperasi sejak 2015, kini sudah beroperasi kembali bahwak melakukan reklamasi pada pinggir pantai
“Tambak tersebut ditutup 2019, Pemerintah butuh waktu 4 tahun dalam menutup tambak tersebut adaapa ini,” kata Sutris sapaan akrabnya itu,.
Dia menegaskan, FKMS akan tetap mengkawal, terkait tambak udang yang bermasalah di kabupaten yang berada diujung timur pulau madura ini, terlebih terhadap tambak udang yang melakimukan pengrusakan dan pencemaran pada lingkungan.
“Langkah kami tidak akan pernah berubah, kami akan terus kawal ini sampai tertib,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Bappeda Sumenep Yayak Nurwahyudi, mengatakan bahwa pihaknya akan mendiskusikan bersama stakeholder yang lain terkait perizinan tersebut.
“Artinya berjeda sejenak kita perbaiki apa yang terjadi, setelah didiskusikan nanti kita tetapkan,” singkatnya.
Reporter: Masyhuri
Editor: Mahallil