SUMENEP – Sebanyak 38 Desa yang berada di Kabupaten Sumenep diprediksi akan mengalami kekeringan pada saat musim kemarau datang.
Hal tersebut diungkapkan langsung oleh, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Kabupaten Sumenep, Rahman Riadi. Pada awak media saat di konfirmasi di ruangan kerjanya
Dia mengatakan 38 desa tersebut, diantaranya berada di daerah kecamatan di ujung barat Kabupaten Sumenep, yakni Kecamatan Pasongsongan.
“Di Kecamatan Pasongsongan misalnya seperti di Desa Montorna, Prancak, dan Desa Campaka,” kata Raman, Rabu (15/07/2020)
Rahman menjelaskan, bahwa kriteria kekeringan yang diprediksi akan melanda sebagian daerah di Kota Keris, itu diantaranya merupakan kering kritis, kering langka dan kering terbatas.
Kering kritis, kata rahman merupakan jarak dengan mata air di atas 3 ribu meter, sementara kering langka dari 1,5 sampai 3 ribu meter. Sedangkan kering terbatas dari 500 hingga 1,5 meter.
“Kering kritis ada 11 desa, sisanya kering langka dan kering terbatas,” jelas rahman.
Sementara itu, Rahaman mengaku sudah melakukan koordinasi dengan organisasi perangkat daerah (OPD) untuk mengantisipasi hal itu.
“Apakah ada bantuan atau tidak untuk desa-desa itu nanti,” ujarnya.
Oleh sebab itu, Dia meminta warga di wilayah rawan kekeringan agar bijak dalam menggunakan stok air yang masih tersedia saat ini
“Gunakanlah air sebaik mungkin yang masih ada,” tutupnya.
Reporter: Masyhuri
Editor: Mahallil