SUMENEP – Satu pabrik rokok di Sumenep dipastikan tidak akan beroprasi alias tidak akan membeli hasil panen tembakau pada tabun 2020 ini
Diketahui, pabrik rokok tersebut yakni, PT. Bentoel Prima. Pasalnya, pihak pabrik itu sudah mengirimkan surat ke Dinas Pertanian Holtikultura dan Perkebunan (Dispertahortbun) Kabupaten Sumenep, untuk tidak melakukan pembelian pada musim tembakau tahun ini
Maka dari itu, Kepala Bidang (Kabid) Perkebunan, Dispertahortbun Sumenep, Rina Suryandari, meminta supaya para petani tembakau di kota yang berlambang kuda terbang ini untuk tidak terlalu banyak menanam tembakau. Sebab selain masih Era New Normal, hasil panen tembakau pada tahun ini di taksir kurang optimal
“Untuk tahun ini, kami menghimbau pada petani untuk tidak terlalu banyak menanam tembakau. Karena satu pabrikan tidak akan mengambil, sudah mengirimkan surat ke kami,” ungakapnya saat dikonfirmasi, Kamis (30/07/2020).
Menurutnya, alasan PT. Bentoel Prima tidak membeli tembakau tahun ini, disamping memasuki masa New Normal, stok tembakau di Pabrik tersebut masih relatif banya. Dan juga adanya kebijakan pemerintah tentang kenaikan tarif cukai rokok sebesar 23 persen dan Harga Jual Eceran (HJE) sebesar 35 persen.
“Kami sempat mengumpulkan pabrikan, mereka tidak menyebutkan angka untuk mengambil walau pun tidak sebanyak dulu. Yang pasti satu pabrik tidak mengambil, kalau parik yang lain belum ada kepastian,” paparnya.
Dia juga menyebut bahwa, pada tahun ini petani tembakau di sumenep telah melebihi target, yakni pada akhir bulan juli 2020 ploting area dan target serapan tembakau mencapai 7.956 hektare. Sedangkan ploting area tanaman tembakau tahun 2019, di yang mencapai 4.337 hektare
“Dapat dipastikan jika petani Sumenep tahun ini telah melebihi target tanam tembakau dibandingkan tahun sebelumnya, yakni sebesar 30 persen,”
“Jadi kita menghimbau untuk membatasi. Kalau respon masyarakat ya bermacam, kita tetap sosialisasikan dengan keadaan, yang kita jaga kan dari harga. Jika banyak petani yang menanam tapi anjlok, kan gimana,” Singkatnya
Reporter: Masyhuri
Editor: Mahallil