SUMENEP – Kemarau panjang untuk daerah Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur pada tahun 2020 ini makin meluas, akibatnya beberapa Kecamatan alami kekeringan
Sampai saat ini, diketahui setidaknya sudah ada tujuh kecamatan yang mengalami kekeringan. Sehingga ke-Tujuh kecamatan tersebut mengajukan penyaluran air bersih pada pemerintah setempat.
“Sementara yang masuk ke kita, masih ada tujuh kecamatan yang menyampaikan usulan permintaan dropping air bersih,” ungkap Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumenep Abd. Rahman Riadi, pada awak media, Jumat (02/10/2020).
Menurut Rahman, Tujuh kecamatan itu terdiri dari Kecamatan Batuputih, Pasongsongan, Rubaru, Ganding, Talango, Batang-Batang, dan Kecamatan Saronggi.
“Bantuan air bersih akan kita proses sesuai dengan permintaan dari kecamatan,” kata Rahman pada awak media saat dikonfirmasi
Sementara, sambung Rahman dari hasil pemetaan wilayah yang dilakukan BPBD Sumenep, ada 29 desa yang tersebar di 9 kecamatan mengalami dampak kekeringan. Baik kering kritis, kering terbatas maupun kering langka.
“Kalau yang kemarin, baru kecamatan Ambunten kita dropping air bersih dengan menggunakan dana talangan yang ada di BPBD. Disana kita dahulukan karena kering kritis,” tambahnya.
Menindaklanjuti hal tersebut, Rahman mengaku saat ini sudah proses pengajuan kepada Bupati Sumenep untuk penambahan dana biaya tak terduga untuk penanganan kekeringan.
“Nah, kami kemarin sudah menyampaikan ke Bupati permohonan dana tambahan, dan sudah turun. Insya allah sehari atau dua hari sudah bisa diambil, sekarang masih proses di BPPKAD,” tutupnya.
Reporter: Masyhuri
Editor: Mahallil