SUMENEP – Seakan jadi langganan tiap musim penghujan, ribuan hektar sawah di Desa Patean, Kecamatan Batuan, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, tenggelam digenangi air
Pantauan media dilapangan, ribuan henktar tanah tersebut nampak seperti danau. Sehingga tanaman para petani tak terlihat, hanya nampak hamparan air berwarna kecoklatan menutupi sawah-sawah tersebut.
Salah seorang petani setempat, mengaku sudah biasa melihat kondisi itu setiap tahunnya. Meskipun, dampaknya merugikan tanaman milik petani itu sendiri.
“Hingga saat ini tidak ada respon Pemerintah. Ini sudah menjadi musibah tahunan, dan kami tidak mendapatkan asuransi,” ujar Petani, Surahman (70), pada awak media. Rabu (06/01/2021).
Sementara dikonfirmasi terpisah Kepala Dinas Pertanian Tanaman Holtikultura dan Perkebunan (Dispertahortbun) Sumenep, Arif Firmanto, memberikan solusi. Bahwa untuk para petani segera mengajukan asuransi.
“Ya mereka harus ajukan asuransi. Bagi petani yang tidak mengajukan, ya tidak akan mendapatkan,” ucapnya, saat dikonfirmasi melalui sambungan teleponnya.
Disoal terkait data petani yang dikantongi Dispertahourtbun Sumenep selama tahun 2020 yang telah mendapatkan asuransi, Arif belum memberikan keterangan. Sebab pihaknya mengaku sedang ada rapat.
“Datanya ada, saya masih mau rapat,” singkat Arif, sambil menutup teleponnya.
Sedangkan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Sumber Daya Air (SDA) Sumenep, Chainur Rasyid, mengutarakan jika banjir yang menggenangi sawah masyarakat, merupakan akibat kiriman air dari kali sarokah, Desa Saronggi, Kecamatan Saronggi.
“Itu kiriman dari kali sarokah. Kali sarokah itu kiriman juga dari dam di daerah Lenteng,” kata Inong, sapaan akrabnya.
Menurutnya, soal pengairan menjadi kewenangan Provinsi. Pihaknya mengaku telah mengirimkan surat dalam rangka dilakukan normalisasi.
“Kita telah berkirim surat ke Provinsi. Sudah kita bentuk untuk dilakukan normalisasi dam air yang ada di daerah Kecamatan Lenteng,” tutupnya.
Reporter: Masyhuri
Editor: Mahallil