SUMENEP – Akibat dari angin besar dan dihantam ombak besar Kapal KM. DJO nomor 3 atau GT 684 tenggelam di perairan laut Masalima, Kecamatan Masalembu, Kabupaten Sumenep
Kapal yang bermuatan kelontong dan bahan bangunan dengan kapasitas 650 ton tersebut, tenggelam pada hari jumat 24 juli 2020 sekitar pukul 22.15 WIB kemarin.
Diketahui, selain mengangkut kelontong dan bahan bangunan kapal tersebut juga mengangkut Anak Buah Kapal (ABK) Sebanyak 16 orang. Diantaranya, Kapten Anut Anggawian sebagai Nahkoda Kapal, Sedangkan Muallim Kapal bernama Guna Apriana dan Diki Fajar, serta 13 orang lainnya
Menurut keterangan dari Kasubbag Humas Polres Sumenep, tenggelamnya kapal itu, bermula dari KM. DJO nomor 3 berangkat dari pelabuhan Tanjung Perak Surabaya sekiatar jam 7.00 WIIb dengan tujuan Pelabuhan Malinau Kalimantan Timur.
“Setelah Memasuki perairan laut Masalembu sebelah selatan sekira pukul 22.15 WIB, kapal dihantam angin dan ombak besar sehingga kapal terhempas dan hanyut menabrak batu karang,” ungkap Widiarti dalam rilisnya, Senin (27/07/2020).
Akibatnya, kata Widiarti kapal mengalami kebocoran dan tenggelam. Kendati demikian, ABK kapal bisa di evakuasi ke darat pada hari Sabtu 25 Juli 2020, sekira pukul 06.00 WIB oleh petugas syahbandar dibantu menggunakan perahu nelayan.
“Kemudian ABK sebanyak 9 orang dibawa ke kantor syahbandar Masalembu dan 7 orang ABK lainnya bertahan di kapal untuk menjaga kapal dan barang muatannya,” beberya.
Menurutnya, dari kejadian nahas tersebut, tidak ada korban jiwa, sedangkan kerugian materil hingga saat ini belum bisa ditaksir, dan barang muatan kapal dievakuasi ke pinggir pantai dengan menggunakan 3 perahu nelayan.
“Saat ini anggota dari Syahbandar, Polsek dan koramil Masalembu melakukan penjagaan di kapal KM. DJO nomor 3, yang lokasi nya berjarak 2 mil dari bibir pantai,” tutupnya.
Reporter: Masyhuri
Editor: Mahallil