jurnalmadura.com
NEWS TICKER

Sekda Pamekasan Dinilai Tidak Serius, Aktifis Alpart Surati Presiden RI dan Gubernur JATIM

Selasa, 5 November 2019 | 10:47 am
Reporter:
Posted by:
Dibaca: 753

PAMEKASAN – Beberapa hari yang lalu, Kamis 31 Oktober 2019, Sekretaris Daerah (Sekda) kabupaten Pamekasan, Totok Hartono menyampaikan terkait anjloknya harga Garam lokal. Menurutnya, harga Garam lokal anjlok karena menteri terkait memperbolehkan impor Garam, sehingga mempengaruhi terhadap harga Garam lokal, namun beliau telah melakukan pertemuan dengan PT Garam dan Komisi Garam, dalam rangka menyatukan persepsi persoalan-persoalan dan solusinya, sebagai bentuk aspirasi untuk disampaikan kepada menteri terkait.

“Kita sudah bertemu dengan PT Garam, Komisi Garam dan pemerintah untuk menyatukan persepsi semua permasalahan dan solusinya, untuk disampaikan kepada Menteri terkait,”jelasnya.

Namun pernyataan tersebut langsung mendapat celotehan dari pemuda yang mengatasnamakan Pemuda Peduli Rakyat (ALPART), Basri atau yang sering dipanggil Ibas. Menurutnya pihak Pemkab Pamekasan terkesan main-main dalam menyikapi permasalahan anjloknya Harga Garam lokal, sehingga ia meminta Gubernur Jawa Timur (Khofifah Indar Parawansa) dan  Presiden RI (Ir. H. Jokowi Dodo) untuk memperhatikan nasib Petani Garam yang ada di Madura, Khususnya yang ada di kota Gerbang Salam.

“Sampai saat ini tidak ada respon positif yang dilakukan oleh pihak Pemkab, bahkan Petani Garam telah di PHP. Mana hasilnya? Karena pihak petani masih mengenyam harga Rp250.000/Ton, bahkan ada yang Rp200.000/Ton,”ucapnya dengan penuh kekecewaan.

Inilah isi suratnya.
________________________________________
Surat Terbuka untuk Presiden Jokowi dan Gubernur Jawa timur

Kepada Yth:
Presiden RI dan Gubernur Jawa timur

Assalamualaikum wr wb, salam sejahtera untuk kita semua.

Teruntuk ayahanda Joko Widodo, dan ibu Khofifah gubernur jawa timur saya (basri) masyarakat Indonesia (madura) mengapresiasi atas kerja bapak presiden dan ibu gubernur jawa timur serta bersama jajaran menteri lainnya. Sungguh, dedikasi yang baik untuk perjalanan bangsa ini dan semoga Tuhan membalas kebaikan bapak presiden dan ibu gubernur jawa timur. Namun, Saya (Basri) merasa kecewa yang menurut penilaian saya atas ketidak pedulian pemerintah terkait harga garam yang sampai detik ini belum ada kejelasan, kenapa demikian, kami selaku mahasiswa juga bagian dari masyarakat madura meminta agar harga garam di perhatikan oleh pemerintah setempat maupun pemerintah propinsi dan pusat, terlebih terhadap legalisasinya. Khususnya di wilayah pulau garam.

Nyatanya harga garam yang beberapa tahun lalu harganya lebih dari satu juta per-ton, hari ini justru malah semakin anjlok seharga 250 ribu per-ton. Kami kecewa selaku bagian dari masyarakat madura terhadap pemerintah, sebab kualitas garam madura sangat bagus. Terlepas dari itu banyak kemudian kasus-kasus (Lahan) di PT GARAM yang menurut kami belum selesai di atasi, terutama di pamekasan madura

Baca Juga:  Konflik Pilkades Gelaman Makin Memanas, PN Sumenep Dituding Asal Keluarkan SK

Kami juga beberapa bulan yang lalu mengawal bersama Aliansi Pemuda Peduli Rakyat (Alpart) melalui aksi demontrasi tepatnya pada pada tanggal 24 september 2019 (hari tani nasional). Cuma sampai detik ini tidak ada bentuk kepedulian dari pihak PT Garam, dan pemerintah untuk mengangkat nasib rakyat (petani garam).

Bapak presiden dan ibu gubernur yang terhormat, tidak sedikit masyarakat atau petani garam mengeluh terkait anjloknya harga garam, dan kebijakan pemerintah yang sampai detik terkesan tidak peduli terhadap masyarakat madura. Dan saya selaku masyarakat madura mewakili untuk kemudian bisa menyampaikan aspirasi ini kepada pemerintah. Baik tataran pemerintah daerah,provinsi, dan pemerintah pusat. Mungkin melalui surat terbuka ini pemerintah dan masyarakat madura tahu bahwa sejatinya garam madura harus naik harganya sesuai kualitas. bahkan wajib.

Demikian surat terbuka ini ditulis dan tidak ada intervensi dari pihak manapun. Murni dari keresahan pribadi yang melihat permasalahan terkait harga garam. Saya Atas nama mahasiswa Indonesia, kami menunggu sikap negarawan Presiden Joko Widodo dan ibu gubernur jawa timur untuk segera mengambil sikap, apalagi janji politik gubernur dan wakil gubernur jatim adalah mengawal dua hal yang juga menjadi komitmen memajukan Madura, yakni jagung dan garam yang disampaikan saat menghadiri dalam Focus Grup Discussion (FGD) bertema Pembangunan Madura yang diselenggarakan Universitas Trunojoyo Madura dan Lingkar Jatim di Gedung Graha Utama UTM, Bangkalan, 30 April 2018 lalu.

Semoga Tuhan senantiasa hadir di dalam hati bapak presiden dan ibu gubernur, serta harapan saya  negara ini menuju kejayaannya dan sejahtera masyarakat nya.

Pamekasan, Madura, 04 November 2019
Hormat Saya,

Basri
Mahasiswa IAIN Madura/Aktivis Aliansi Pemuda Peduli Rakyat (Alpart)

VelocityDeveloper.com Copyright 2017 ©. All Rights Reserved.