BANGKALAN – Warga Desa Buluh Kecamatan Socah Kabupaten Bangkalan Madura Jawa Timur kesal terhadap pemerintah Kabupaten Bangkalan, khususnya Dinas Lingkungan Hidup (DLH), warga menganggap bahwa DLH tidak punya inisiatif baik untuk mengatasi bau busuk yang disebabkan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah overload.
Hari ini, tepat saat Kabupaten Bangkalan memperingati Hari Peduli Sampah Nasional, Warga Desa Buluh bersama tokoh masyarakat setempat menyegel TPA yang sudah 15 tahun beroperasi.
” Karena sudah overload, Untuk sementara dan atas permintaan warga, kami menutup TPA,” ucap Syaiful Amri, Sekdes Desa Buluh saat dimintai keterangan, Jumat (21/02/2020)
Menurut Syaiful, warga sudah kesal karena pihak-pihak terkait tidak pernah mendengarkan keluhan yang disampaikan warga sekitar, bahkan lanjut syaiful, bau busuk yang keluar dari TPA yang sudah overload ini menimbulkan penyakit.
” Kemaren kita sudah melakukan aksi ke kantor DLH Bangkalan, tapi sampai detik ini, pihak DLH belum ada komunikasi kepada kami, ” imbuhnya
Sedangkan ketua Forum Komunikasi Pemuda Socah (FKPS) menegaskan, bahwa selama ini pihak DLH hanya pembakaran terhadap sampah yang ada di TPA hal itu berakibat banyaknya pepohonan yang mati.
” DLH tidak boleh membakar sampah ini, seharusnya sampah di TPA dikelola dengan baik agar tidak overload seperti ini dan tidak menimbulkan bau busuk,” kata oktavian menambahkan
Disinggung sampai kapan TPA akan di segel, oktavian menegaskan bahwa selama belum ada niat baik dari Pemerintah Bangkalan, maka warga akan tetap menyegel TPA.
” Sebelum DLH merealisasikan tuntutan kami, TPA akan tetap di segel, kalau sampai di Buka, kami tidak akan bertanggung jawab kalau ada apa-apa,” tandasnya
Reporter: Mahallil
Tim editor jurnalmadura.com