PAMEKASAN – Kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) kabupaten Pamekasan digeruduk oleh Masyarakat yang mengatasnamakan Pergerakan Mahasiswa Madura (Prahara). Kedatangan Prahara dalam bentuk audiensi mengenai Rumah Sakit Swasta yang dinilai dijadikan lahan bisnis. Namun, audiensi tersebut tidak ditemui langsung oleh Plt Kepala Dinkes, Farid Anwar, hanya ditemui oleh Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan Kesehatan, Dokter Zeifudin dan beberapa Staf yang lain.
Audiensi yang dimulai jam 13.00 WIB sempat terjadi pengusiran terhadap awak Media oleh Kabid Pelayanan Kesehatan, atas dasar perintah Plt Kepala Dinkes. Berselang beberapa menit kemudian, awak media diperbolehkan masuk setelah perintah tersebut direvisi.
Ketua umum (Ketum) LSM Prahara, Haidar Ansori menyampaikan, bahwa Rumah Sakit Swasta yang ada di kota Gerbang Salam, seolah-olah menjadi ajang lahan bisnis bagi pemiliknya, karena tarif yang berlaku sangatlah mahal tak kalah mahalnya dengan tarif Hotel Bintang Lima.
“Karena Rumah Sakit Swasta sekarang itu hanya dijadikan lahan bisnis, tarif kamarnya saja seperti Bintang Lima, biaya 3 hari saja sampai 2 juta lebih. Ini sangat bahaya terhadap pasiennya, yang awalnya hanya sakit stroke ringan, bisa jadi stroke permanen,”Jelasnya, Jumat (08/11/2019)
Haidar menyampaikan, bahwa pihaknya telah mengantongi beberapa temuan yang sering terjadi di salah satu Rumah Sakit Swasta yang ada di kota Gerbang Salam, baik mengenai sumber daya manusia (SDM), fasilitas dan juga pelayanannya, yang dikawatirkan akan mengancam jiwa seseorang.
“Kami menyinggung mengenai alat-alat kesehatan, dokter spesialis dan pelayanan atas dasar temuan yang terjadi di lapangan,”tegasnya.
Ia juga menegaskan, bahwa pihaknya akan melakukan pengawalan mengenai kasus yang terjadi disalah satu Rumah Sakit Swasta itu ke kantor DPRD kabupaten Pamekasan, karena ia menilai pihak Dinkes terkesan main-main dalam menyikapi permasalahan tersebut.
“Kami akan membawa persoalan ini ke pihak Legislatif dan akan memanggil pihak Dinkes berserta semua Direktur Rumah Sakit Swasta yang ada di kabupaten Pamekasan, khususnya yang bermasalah,”tandasnya.
Plt Kadinkes Pamekasan, Farid Anwar menanggapi persoalan itu melalui Kabid Pelayanan Kesehatan, Dokter Zeifudin, bahwa pihaknya ucapkan terima kasih atas saran yang telah disampaikan dan pihaknya akan menindaklanjuti persoalan tersebut.
“Kami sangat berterima kasih atas masukan dan sarannya. Informasi dari masyarakat itu, kita mungkinkan takut tidak terpantau dan masukan-masukan itu, nanti kita tindak lanjuti,”ungkapnya.
Reporter: Jadid
Editor : Mahallil