jurnalmadura.com
NEWS TICKER

Dianggap Melecehkan, PC. PMII Pamekasan Kutuk Tindakan Arogansi Dosen IAIN Madura

Minggu, 17 November 2019 | 9:37 am
Reporter:
Posted by:
Dibaca: 636

PAMEKASAN – Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PK. PMII) IAIN Madura, merasa dilecehkan oleh tindakan salah satu Oknum Dosen IAIN Madura Lantaran, bener Pendaftaran Masa Penerimaan Anggota Baru (MAPABA) Rayon Fakultas Syari’ah yang terletak di area Kampus, gedung Fakultas Syariah (Fasya) dicopot. Pencopotan tersebut, langsung mendapat respon dari Ketua Umum PK. PMII IAIN Madura, Ahmad Faizal Dzat dan Ketua Umum PC. PMII Pamekasan, Lian Fawahan.

Ketua Umum PK PMII IAIN Madura, Ahmad Faizal Dzat, menyampaikan, bahwa dosen tersebut telah melakukan tindakan pelecehan terhadap Marwah organisasi PMII IAIN Madura.

“Beliau menyobek banner lalu membuang ke tempat sampah. Anehnya, beliau tanpa pamit. Padahal, waktu itu masih ada Adek-adek Pengurus yang menjaga di posko pendaftaran,” jelasnya, Minggu (17/11/2019)

Ahmad Faizal menegaskan, bahwa pihaknya akan tetap mengkawal persoalan yang dinilai telah menjatuhkan marwah organisasinya.

“Ini sudah mencederai nama baik organisasi PMII. Kami tidak akan tinggal diam, ini persoalan ideologi dan nama baik PMII,” tegasnya.

Kemudian, Ketum PC PMII Pamekasan, Lian Fawahan menyampaikan, bahwa tindakan penurunan Bener tersebut dinilai telah melecehkan harkat dan martabat organisasi pergerakan PMII

“Kami mengutuk terhadap tindakan dosen itu, seharusnya memberikan tauladan terhadap mahasiswa, bukan tindakan arogan yang dipertontonkan,” Saat dikonfirmasi melalui via WhatsApp.

Lian Fawahan atau yang biasa dipanggil Sahabat Lian, menyinggung keberadaan Kode Etik yang berlaku di Kampus. “Team kode etik, segera memberikan sanksi,” tegasnya.

Selain itu, Dosen terkait, Eko Ariwidodo menanggapi persoalan yang dinilai telah melecehkan Organisasi (PMII) IAIN Madura, bahwa ia tidak bermaksud untuk melecehkan organisasi extra kampus tersebut, melainkan ingin memberikan pemahaman melalui nalar pikirnya.

“Sekitar 2-3 hari yang lalu, saya pernah menurunkan spanduk hanya di sekitar lingkungan antara gedung perkuliahan Fasya dengan gedung Dekan (bukan di fakultas lainnya) tanpa merusak. Nah, kemarin sore tanggal 15 November itu saya jalan dari Multi Center ke gedung Fasya, lho kok spanduk yang sama terpasang lagi? Kemudian atas inisiatif saya sendiri, saya menurunkan (bukan perusakan) spanduk, tidak sembunyi-sembunyi dengan harapan mereka bisa berpikir. Maksud saya ini sebenarnya soal beda “penafsiran” terkait keberadaan semua UKM intra kampus (Unit Kegiatan Mahasiswa di bawah SK rektor) lingkungan IAIN Madura,”jelasnya.

Lebih lanjut Dosen tersebut menanyakan aturan organisasi extra masuk dalam lingkungan Kampus. Padahal, organisasi tersebut tidak tercantum dalam daftar Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) IAIN Madura.

“Organisasi ekstra kampus itukan tidak ada dalam daftar UKM IAIN Madura. Nah, saya menafsirkan kalau tidak ada itu ya “tidak boleh” pasang atribut apapun di lingkungan IAIN Madura, tetapi sayangnya bagi mereka teman-teman PMII Fasya (bukan PMII Komisariat Se-IAIN) menafsirkan, bahwa kalau tidak ada larangan dari Rektorat berarti “boleh pasang” nah ini keberatan saya. Jadi “penurunan” itu sama sekali tidak ada hubungannya dengan “pelecehan”, coba pakai logika saja, saya sama sekali tidak punya kepentingan di kampus IAIN ataupun di mana-mana,”tuturnya.

Eko Ariwidodo meminta maaf atas tindakan yang dinilai telah melecehkan Organisasi Ekstra tersebut.

“Saya atas nama pribadi Mohon Maaf sebesar-besarnya atas ketersinggungan PMII komisariat Fasya & Ketua IKA PMII IAIN Madura, karena tidak ada niat melecehkan lambang PMII dan memang tidak ada hubungannya penurunan (kalau saat penurunan itu rusak/robek itu tepat bagian logo PMII Fasya itu sama sekali bukan kesengajaan), saya menurunkan spanduk rekruitmen hanya karena mereka bukan bagian dari intra kampus (UKM),”paparnya.

Disisi lain, saat Reporter JurnalMadura. Com melakukan konfirmasi melalui via WhatsApp terhadap Rektor IAIN Madura, Mohammad Kosim, ia menjawab pihaknya, ada di Pontianak. Sayangnya, ia enggan berkomentar.

Reporter: Jadid
Editor     : Mahallil

VelocityDeveloper.com Copyright 2017 ©. All Rights Reserved.