BANGKALAN – Razia penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) oleh dinas sosial yang telah terjaring oleh satgas gabungan diantaranya polres, satpol pp, dishub dan kodim 0826 yang menyisir seluruh daerah rawan di kabupaten bangkalan cukup mencengangkan. Pasalnya, beberapa yang terjaring yakni anak jalanan, pengemis, gelandangan serta orang gila ternyata berasal dari kota seberang, diantaranya Surabaya dan Sidoarjo.
Ada sekitar 7 orang yang terkena razia yakni 4 orang dari Surabaya, 1 orang dari Sidoarjo dan 2 orang yang berasal dari Bangkalan. Umurnya masih sangat belia dan masih butuh pengawasan orang tua. Mirisnya, malah orang tua mereka sendiri yang menyuruh anaknya untuk bekerja dan tidak sekolah.
Hal ini disampaikan oleh Bunga (15tahun) yang menjadi salah satu dari 7 orang yang tertangkap di Tangkel ini mengaku disuruh orang tuanya bekerja.
“Saya tidak sekolah dan diijinkan bekerja ke bangkalan oleh orang tua saya sebagai pengamen karena memang diauruh oleh mereka” ungkapnya.
Hal ini memunculkan keprihatinan Kepala Bidang pelayanan dan rehabilitasi sosial Ahmad Riadi terhadap maraknya gelandangan dan oengamen jalanan yang malah diperintah oleh orang tuanya.
“Saya cukup prihatin karena usia mereka yang kebanyakan masih berusia dibawah 17 tahun ini seharusnya dibawah pengawasan orang tua, diberi pendidikan harus sekolah dan mendapatkan hak-haknya sebagai anak,” ujarnya.
Ahmad juga menambahkan nantinya 7 orang ini akan diserahkan pada keluarganya atau lebih baik dipaksa tinggal di Panti Sosial milik negara.
“Nanti kita tanya kembali karena saya lihat ini wajah-wajah baru, jika wajah lama pihak kami langsung menyuruh tinggal di panti sosial, karena kita baru melihat orang-orang ini atau mereka kan orang baru, nah kita tanya dulu mereka ingin dipulangkan dengan perjanjian tidak mengulanginya lagi atau bersedia tinggal di Panti sosial tempat mereka tinggal, nanti yang masih usia sekolah kita sekolahkan gratis,” jelasnya.
Ahmad menjelaskan akan tetap menyisir kembali tempat-tempat rawan gelandangan, pengemis dan orang gila agar bisa berefek jera dan Bangkalan menjadi kota yang bersih dari pengemis, gelandangan dan sejenisnya.
Reporter: Fara
Editor: Mahallil