BANGKALAN – Kepala bidang (kabid) ketertiban masyarakat dan umum (trantibum) Satpol PP kabupaten Bangkalan, Urip Riyanto mengungkapkan kebiasaan siswa-siswi membolos sekolah masih menjadi budaya. Hal ini diungkapkan Urip saat ditemui dikantornya, Selasa (26/11/2019).
Urip mengungkapkan bahwa mayoritas siswa pembolos adalah para siswa tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP).
“Banyak siswa yang kita temui didaerah-daerah yang kita anggap sebagai daerah point yakni di Stadion Gelora Bangkalan, alun-alun kota Bangkalan serta diluar kota bangkalan yakni dibelakang kecamatan burneh, siswa main PS dan setelah ditelaah kembali ternyata siswa paling banyak yakni siswa tingkat SMP, ” ujarnya.
Menurut urip, setelah dirazia dan ditanya alasan mengapa ada diluar sekolah pada jam pelajaran, alasannya bermacam-macam.
“Alasan siswa ini bermacam-macam ada yang mengaku jam kosong, ada yang mengaku sedang magang atau telah kesekolah,” ujarnya menambahi.
Setelah didata, siswa yang dirazia paling banyak memang siswa SMP dan didominasi sekolah Negeri yang ada di Kabupaten Bangkalan, hal ini disebabkan karena kurangnya pembinaan dan perhatian para guru menjadi penyebab siswa sering bolos.
“Setelah kita razia biasanya siswa kami serahkan pada sekolah untuk melakukan pembinaan dan untuk sekolah yang memberi sanksi pulang kepada murid yang terlambat atau didiamkan didepan pagar kita beri arahan agar mencari cara lain sebagai hukuman yang lebih mendidik sehingga niat bolos tidak ada,” tutupnya.
Reporter: Fara
Editor : Mahallil