BANGKALAN – Puskesmas Pembantu (Pustu) di Kabupaten Bangkalan sudah banyak yang tidak difungsikan. Seharusnya keberadaan pustu untuk menunjang dan memperluas bantuan kesehatan di daerah sekitar tersebut.
Pustu yang sudah tidak difungsikan ini semakin tahun semakin banyak. Lalu sebanyak 64 Pustu juga tidak mendapatkan perawatan dan perhatian dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bangkalan.
Sudiyo selaku Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangkalan mengaku bahwa sebagian besar Pustu tidak difungsikan karena fungsi pustu sendiri tidak efektif dan anggaran sangat terbatas.
“Saat itu pustu memang dibangun untuk menjangkau desa yang belum terakomodir dan jauh dari akses kesehatan namun seiring berkembangnya zaman masyarakat jadi lebih mudah menjangkau puskesmas dengan kendaraan yang mereka miliki lagipula di pustu juga peralatannya belum lengkap” ujarnya saat ditemui di Kantornya, Selasa (11/02/2020)
Sudiyo juga menjelaskan bahwa penyebab pustu tidak mendapatkan dana pemeliharaan dan perawatan adalah karena banyaknya dana yang digunakan untuk biakesmas dan upaya untuk melengkapi sarana dan prasarana.
“Kami mencoba memaksimalkan dana tersebut untuk pemberdayaan dan melengkapi sarana dan prasarana, dana yang kami terima untuk pemeliharaan puskesmas saja hanya 2 milyar” katanya.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Nur Hotibah Kepala Puskesmas Kamal Kabupaten Bangkalan juga mengungkapkan bahwa memang keberadaan Pustu sudah tidak efektif dan dibutuhkan. Masyarakat bisa langsung mendapatkan perawatan di Puskesmas.
“Keberadaan pustu audah tidak efektif, lagi pula masyarakat juga lebih tertarik berobat ditempat yang gratis dan terkadang mereka langsung pergi kerumah sakit selain gratis perawatannya juga lebih maksimal” paparnya.
Hotibah mengusulkan agar pustu yang tidak difungsikan lebih baik digunakan untuk bidang lain.
“Kalau pustu sudah tidak mendapatkan dana perawatan lebih baik digunakan untuk bidang lain yang lebih efektif” pungkasnya.
Reporter: Fara
Editor: Mahallil