PAMEKASAN – Aktivis Muda, Ach. Rofiqi, pertanyakan soal pemeliharaan jalan Teja Timur-Groom, Proppo Pamekasan yang diduga tidak maksimal lantaran banyak yang retak.
Menurutnya, sepanjang jalan Teja Timur sampai Groom itu, kini banyak yang retak. Namun, sampai saat ini, jalan tersebut belum diperbaiki oleh Dinas terkait, Selasa, (17/3/2020).
“Jalan ini banyak yang retak, sampai saat ini belum ada perbaikan, meskipun ada, itu paling hanya kurang lebih 100 meter,” tuturnya saat menemui Reporter JurnalMadura.com
Bahkan, tambah dia, akibat retaknya jalan itu, tidak sedikit orang mengalami kecelakaan.
“Jalan ini sudah memakan korban, mas. Sempat ada kecelakaan tunggal, gara-gara pengendara sepeda motor itu menghindari jalan yang retak” ungkapnya.
Selain itu imbuh dia, tambal sulam yang dilakukan oleh pemerintah kini juga ikut retak. Bahkan, ada dugaan kuat dana pemeliharaan jalan yang menghabiskan pagu anggaran kurang lebih 200 Juta itu terindikasikan tidak terealisasi 100%.
“Ini ada dugaan anggaran yang digunakan untuk pemeliharaan jalan itu tidak maksimal oleh pihak terkait,” cetusnya.
Sementara itu, Plt Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Pamekasan, Cahya Wibawa, menanggapi, bahwa retaknya jalan tersebut disebabkan faktor alam.
“Itu karena faktor alam, memang tidak bisa dipelihara harus ditingkatkan, kalau ditingkatkan anggarannya memang lebih besar,” ungkapnya kepada Reporter JurnalMadura.com di kantornya
Namun, kata Cahya nama sapaannya, pekerjaan pemeliharaan jalan itu merupakan tanggung jawab rekanan, sebab pekerjaan itu sudah diserahkan sepenuhnya Kepadanya.
“Kegiatan itu sudah diserahterimakan di bulan Desember 2019 kalau tidak salah. Nah, setelah itu, ada masa pemeliharaan 6 bulan, itu menjadi tanggung jawab rekanan,” ucapnya.
Tapi, tambah dia, “PUPR tetap harus menegur pihak rekanan dan akan panggil rekanan itu,” tegasnya.
Reporter: Jadid
Editor: Halili