jurnalmadura.com
NEWS TICKER

DLH Bangkalan Pasrah, TPS Di Kampung Tengket Mlajah Ditutup Warga

Jumat, 28 Februari 2020 | 7:26 pm
Reporter:
Posted by:
Dibaca: 838

BANGKALAN – Dampak penutupan TPA di desa Buluh Kecamatan Socah Kabupaten Bangkalan semakin hari kian tidak menemukan solusi dan menyebabkan masalah baru. Hal ini seperti yang terjadi di banyaknya TPS yang menampung sampah hingga menggunung dan tidak bisa ditolerir oleh warga disekitarnya sehingga warga berbuat nekat.

Kenekatan ini dilakukan oleh warga Jl. Nusa indah gang. V kampung tengket Kelurahan Mlajah Kabupaten Bangkalan. Warga memblokir jalan menuju ke TPS karena sampah tertumpuk dan baunya menyengat menganggu warga masyarakat yang rumahnya dekat dengan lokasi TPS tersebut.

Mohammad Amin, Lelaki paruh baya yang rumahnya terletak disebelah tumpukan sampah tersebut mengaku bahwa warga kampung tengket memblokir jalan dengan kayu karena sudah tidak tahan dengan sampah yang menumpuk dan bau busuk sampah.

“Jalan ditutup jam 23.00 sengaja kita tutup malam agar orang tidak berani karena biasanya buangnya tengah malam disini apalagi yang membuang sampah disini dari mana-mana bukan hanya orang kampung sini” akunya saat ditemui beberapa awak media, Jumat (28/02/2020)

Amin menjelaskan, bahwa dulu cara meletakkan sampah tidak seperti saat ini yang terkesan sembarangan dan tidak sesuai ijin.

“Dulu bukan begini cara buangnya, dulu yang minta ijin taruh ditempat kereta setelah ada truk pengangkut baru dibuang ke truk pengangkut sampah tapi sekarang ditumpuk sangat banyak sudah seminggu tidak diangkut jadi menumpuk banyak dan baunya busuk” katanya.

Amin mengecam bahwa kini Bangkalan yang seyogyanya adalah kota santri kini berganti menjadi kota sampah.

Baca Juga:  DD dan ADD Tahap Pertama Di Sumenep Belum Cair, Ini Penyebabnya

“Bangkalan bukan kota santri tapi kota sampah, bagaimana kalau sampah berantakan di setiap jalan-jalan, sampah berantakan sampai sini. Bagaimana pemerintah kok tidak bisa mengatasi ini kan hubungan dengan masyarakat langsung kok tidak bisa bertanggung jawab” ucapnya.

Hingga saat ini, Amin dan atas nama masyarakat setempat akan mengirimkan surat pengajuan pemindahan TPS kepada pihak terkait.

“Senin saya ajukan ke DLH, saya bikin surat pengajuan agar TPS pindah yang jauh dari pemukiman atau rumah warga” ujarnya.

Sementara itu, Hadari Kepala DLH Kabupaten Bangkalan menghormati keputusan masyarakat.

“Keadaan seperti ini, kami hanya bisa menghormati keputusan masyarakat” katanya.

Hadari berucap bahwa kejadian ini menjadi momen agar masyarakat mendapatkan pembelajaran.

“Kan sudah ada edaran Bupati bahwa sampah tanggung jawab bersama antara pemerintah dan masyarakat, semoga ini menjadi pembelajaran pengelolaan dan sekarang momen penting agar sampah dikelola sendiri” ucapnya.

Reporter: Fara
Editor: Mahallil

VelocityDeveloper.com Copyright 2017 ©. All Rights Reserved.