SUMENEP – Disebut tidak memperhatikan kesehatan karyawannya, PT. Tanjung Odi Sumenep menganggap tudingan yang dilakukan oleh Front Keluarga Mahasiswa (FKMS) Sumenep tidak jelas ujung pangkalnya.
Hal itu diungkpankan oleh Kasi Personalia General Affair (PGA) & Keuangan, PT. Tanjung Odi, Deddy Ariyadi, mengaku bahwa selama ini, tidak ada karyawan yang komplen kepada perusahaan terkait tudingan FKMS tersebut
“Terkait dengan esensi tuntutan FKMS kami belum paham secara utuh, cuma kami dapat pastikan sejak baru berdiri tahun 2012 lalu sampai sekarang belum ada pekerja yang mengeluh demikian, kami sudah bekerja sesuai aturan perundang-undangan,” ungkapnya, kepada awak media, di kantornya, Jumat (17/1/2020).
Lebih Lanjut Dia, memaparkan bahwa selama berdirinya peruasahaan 7 tahun lebih pihak perusahaan tidak pernah mendapat teguran intansi terkait, yakni Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Sumenep, terkait karyawan yang sakit gegara pelayanan perusahaan
“Untuk itu, data yang disampaikan FKMS terkait dengan pekerja yang sudah keluar dalam kondisi sakit masih kami pertanyakan, data yang mereka sampaikan ada apa tidak,” bebernya.
Bahkan Sambung Deddy, Semua karyawannya langsung didaftarkan ke Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dan Ketenagakerjaan.
“Kami tidak pernah megeluarkan Karyawan hanya karena sakit, bahkan Gaji pekerja yang sedang sakit tidak pernah kami potong, walaupun kondisi sakitnya sudah lama,” Kata Deddy
Pihaknya juga meminta Data yang valid terkait tudingan FKMS terhadap PT. Tanjung Odi supaya pihak perusahaan bisa mempelajari dan mengevaluasi terkait persoalan tersebut
“Sekali lagi data yang diinvestigasi itu siapa, kalau ada karyawan yang sakit sudah kita sediakan pos tertentu mulai dari P3K, dokter, bahkan tempat beristirahat hingga obat juga kita fasilitasi dan itu gratis,” tutupnya.
Diberitakan sebelumnya, FKMS gelar aksi Demonstrasi di depan Kantor Disnaker Sumenep, pada hari Rabu 15 Januari 2020, menuntut ketegasan Disnaker atas adanya sejumlah tenaga kerja yang berhenti dari PT Tanjung Odi lantaran sakit akibat pernafasan.
Reporter: Masyhuri
Editor: Mahallil