SUMENEP – Memasuki Akhir Tahun 2019, Kabupaten sumenep sudah sekian kali turun hujan dengan sekala sedang dan lebat disertai angin yang kencang dan disinyalir berpotensi mengakibatkan longsor.
Abd. Rahman Riadi, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumenep, menhimbau agar masyarakat selalu mewaspadai bahaya bencana tanah longsor yang kerap terjadi di Sumenep ketika musim penghujan tiba.
“Bencana banjir dan tanah longsor umumnya diawali dengan hujan lebat dalam waktu lama. Untuk longsor, biasanya terjadi di daerah perbukitan dan bantaran sungai,” ungkapya, Senin (18/11/2019).
Rahman menyebutkan, ada beberapa daerah di Kabupaten Sumenep yang kerap tejadi longsor. Yakni Diantaranya, Kecamatan Ganding, Kecamatan Pragaan, Kecamatan Rubaru, dan Kecamatan Guluk-Guluk.
“Yang paling dominan dan sering terjadi bencana longsor itu, daerah Kecamatan Rubaru sama Guluk-Guluk. Untuk itu, masyarakat harus lebih hati-hati dalam menjaga diri, utamanya daerah-daerah rawan tersebut,” imbunya.
Menurut Rahman, bahwa tindakan yang paling mudah untuk meminimalisir terjadinya bencana longsor diwaktu musim hujan tiba, yakni dengan menanam pepohonan yang bisa menahan tanah, sehingga tidak mudah longsor.
“Menggalakkan penghijauan, dan reboisasi. Utamanya daerah-daerah pegunungan dan perbukitan, karena daerah-daerah tersebut rawan bencana longsor,” pungkasnya.
Reporter: Masyhuri
Editor : Mahallil