BANGKALAN – Nasib Honorer kini diujung tanduk karena menurut berita yang beredar Pemerintah pusat bersama Komisi II DPR RI telah menyepakati untuk penghapusan segala jenis pegawai honorer di instansi pemerintah.
Abdul Latief Amin Imron selaku orang nomor satu di Kabupaten Bangkalan, mengatakan bahwa dirinya baru mendengar kabar tersebut penghapusan pegawai honerer tersebut.
“Kami baru mendengar hal tersebut tapi kami akan menindak lanjutinya terlebih dahulu ke pusat dan tanggapannya seperti apa nanti akan kami kabarkan selanjutnya” ujarnya. Selasa(21/01/2020)
Ra Latief panggilan akrabnya menjelaskan bahwa di Bangkalan sendiri memiliki 4 ribu tenaga honorer yang tidak mungkin langsung diberhentikan tanpa solusi.
“Saat ini Bangkalan punya 4 ribu tenaga Honorer yang sebagian dari mereka banyak yang mengikuti seleksi tes cpns tahun ini dan juga tenaga kontrak yang berusia diatas 35 tahun. Jadi kami akan berkoordinasi bagaimana baiknya karena hal ini kami juga membutuhkan solusi jika memang benar tenaga honorer ini akan dihapus namun tidak ada solusi terbaik kan kasian mereka juga punya keluarga” jelasnya.
Dia juga menjelaskan bahwa jika benar ada penghapusan tenaga honorer, pasti ada plus dan minus yang akan didapatkan oleh daerah.
“Baiknya penghapusan tenaga honorer tersebut bisa mengurangi pengeluaran pada anggaran namun minusnya tentu banyak salah satunya, masalah kinerja dimana selama ini honorer juga sangat membantu kinerja kita semua” katanya.
Sejauh ini pihak Pemerintah Daerah (Pemda) masih menunggu keputusan dari pusat. “kami menunggu keputusan dan regulasi dari pusat, bagaimanapun keputusannya harus kita terima namun sebisanya kami akan meminta solusi terbaik untuk para honorer di Kabupaten Bangkalan” tutupnya.
Reporter: Fara
Editor: Mahallil