PAMEKASAN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, Madura, Jawa Timur, resmi menjalin kerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya. Kali ini terkait pemberian beasiswa bagi mahasiswa tidak mampu berprestasi pada fakultas kedokteran setempat mulai tahun 2021. Selasa (18/5/2021).
Kerja sama tersebut dibuktikan dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Pemkab Pamekasan melalui Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud), Akhmad Zaini dan Rektorat Uniar Surabaya, pekan lalu.
Dikonfirmasi terkait kabar gembira ini, Kepala Disdikbud Pamekasan, Akhmad Zaini menyampaikan, pihaknya bekerja sama dengan Universitas ternama itu di penerimaan mahasiswa jalur mandiri kemitraan jurusan kedokteran. Nah, beasiswa tersebut memang dikhususkan bagi generasi Pamekasan yang memiliki kemampuan akademik bagus, namun ekonominya terbatas.
“Tanpa MoU itu, kita tidak bisa memberikan rekomendasi untuk jalur mandiri kemitraan itu,” katanya,
Mantan Kabag Kesra Pamekasan itu menerangkan, salah satu poin yang termaktub dalam teks MoU tersebut menerangkan, Pemkab Pamekasan melakukan kerjasama di bidang tri dharma perguruan tinggi. Yakni meliputi bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Menurutnya, Unair sangat mengapresiasi MoU yang dilakukan Pemkab Pamekasan. Itu lantaran pihaknya dinilai memiliki kepedulian tinggi terhadap investasi sumber daya manusia (SDM) masa depan.
Secara khusus, program beasiswa itu merupakan realisasi dari program prioritas Bupati H. Baddrut Tamam. Yakni di bidang pendidikan dengan menfasilitasi masyarakat tidak mampu untuk kuliah di jurusan kedokteran.
Kedepannya, ada target besar dengan melahirkan, Dokter berkualitas di Bumi Gerbang Salam. Terutama dari kalangan warga yang tidak beruntung secara ekonomi, lalu bisa beri manfaat untuk masyarakat banyak.
“Kita tunggu saja, InsyaAllah tahun ini ada yang berminat ikut beasiswa yang difasilitasi Pemkab Pamekasan ini. Kita ingin membantu masyarakat yang memiliki kemampuan akademik, tetapi terbatas kemampuan ekonominya untuk kuliah di kedokteran karena mahal,” tutupnya (advertorial)