PAMEKASAN – KNPI Jawa Timur Desak Gugus Tugas Percepatan penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Pamekasan untuk melakukan evaluasi kinerja.
Berdasarkan hasil dari peta sebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) Provinsi Jawa Timur pertanggal (29/04/2020) kemarin, kasus positif terinfeksi virus Corona di Kabupaten Pamekasan, kembali bertambah 3 orang dinyatakan Confirm Covid-19.
Dengan adanya tambahan Pasien yang terpapar Covid-19 tersebut terdata sebanyak 10 orang di Kabupaten Pamekasan sudah dinyatakan terinfeksi wabah Covid 19.
Menurut Koordinator Bidang Kajian dan Monitoring KNPI JATIM Care Covid 19 Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Jawa Timur, Noer Faisal bahwa Ketua Gugus Tugas percepatan Penanganan Covid-19 Pamekasan, diminta melakukan evaluasi kinerja secara utuh dan transparan melalui pendekatan rekam jejak ke 10 pasien positif covid 19 di Bumi Gerbang Salam ini, Kamis (30/4/2020).
“Kami meminta kepada Ketua Gugus Tugas Percepatan penanganan Covid-19 Pamekasan untuk serius melakukan upaya memutus mata rantai penyebaran Covid 19, utamanya bagi pemudik atau masyarakat yang keluar kota harus terdeteksi dengan baik, karena mereka-lah yang diduga kuat akan menyambung mata rantai penyebaran covid 19 di kabupaten ini,” jelasnya saat dikonfirmasi melalui via WhatsApp oleh Reporter JurnalMadura.com
Kata Faisal, fakta rekam jejak dari 10 pasien positif memiliki kesamaan, yakni terpapar diluar Pamekasan, scocial dishtancing dan physical distancing akan sia-sia jika tidak di imbangi dengan deteksi dini covid 19 bagi pendatang atau orang yang keluar kota kemudian kembali lagi.
“Ya karena rekam jejak pasien positif Covid-19 di Pamekasan bukan karena terpapar akibat mereka menjalankan aktifitas kehidupan sosial di Pamekasan, akan tetapi yang bersangkutan terpapar diluar kota lalu virusnya dibawa pulang,” tutur purna Ketua Cabang GMNI Pamekasan.
Lebih Lanjut, Noer Faisal yang juga Ketua Carteker DPD KNPI Pamekasan menyampaikan, bukan berarti scocial dishtancing serta penetapan pycical dishtancing tidak penting, tetapi perlu di evaluasi kembali agar dilaksanakan secara terpadu dan terintegrasi dengan sosial kultur masyarakat.
“Sekali lagi, kami meminta fokuskan pada rekam jejak seluruh pasien positif Covid-19 di Pamekasan, untuk dilakukan evaluasi terhadap kebijakan penanggulangan percepatan penanganan Covid-19 di Pamekasan selama 2 bulan terakhir, efektifkah upaya itu atau sebaliknya, sehingga evaluasi itu wajib serius dlakukan dan jangan main-main, mengingat terus bertambahnya pasien positif Covid 19 di kabupaten ini,” ucapnya.
Kemudian, tambah dia, kalau tidak segera dilakukan evaluasi maka akan berpengaruh terhadap penyerapan anggaran yang tidak tepat guna nantinya.
Jadi, sekali lagi rekam jejak pasien positif penting untuk dijadikan bahan evaluasi untuk menemukan strategi yang efektif efesien dan berkeadilan dalam upaya mencegah dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
“Jika tidak maka akan sia-sia dan memunculkan persoalan baru dikemudian hari dan kami meminta alur sistem informasinya juga harus diperbaiki jika perlu cukup satu pintu saja, agar tidak membingungkan masyarakat dan dapat memberikan edukasi informasi,” tutupnya.
Reporter: Jadid
Editor: Halili