PAMEKASAN – Pimpinan Anak Cabang Gerakan Pemuda (PAC-GP) Ansor Tlanakan audiensi ke kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pamekasan. Mereka meminta Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Pamekasan segera pasang bener di semua tempat karaoke di Bumi Gerbang Salam.
Menurut Pembina PAC GP Ansor Tlanakan, Zainullah mengatakan, pihaknya menuntut Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan untuk segera memberikan sangsi tegas kepada pengusaha cafe resto Wiraraja, apalagi, ada dugaan tempat tersebut tidak mengantongi ijin operasional, Senin (29/6/2020).
“Jika memang tidak memiliki ijin kenapa tidak dirobohkan saja bangunannya, kenapa pemerintah kabupaten takut dengan etnis China ini. Seharusnya, pemerintah harus tegas dong, pribumi saja taat kepada aturan, malah etnis ini dibiarkan begitu saja,” jelasnya saat diwawancara oleh Reporter jurnalmadura.com di Gedung DPRD Pamekasan.
Kata Zainullah, beroperasinya kembali tempat maksiat itu karena kurang pengawasan dan keseriusan Pemkab dalam menghadapi para pengusaha nakal.
“Di Pamekasan ini pembangunannya dibiarkan, setelah dibangun ramai-ramai, tidak ada ijin lah. Kenapa dari awal kok tidak diperhatikan dan tidak dikasih sangsi, setalah jadi, bermasalah, ini kan lucu, ada apa sebenarnya dengan Pamekasan ini,”jelas Alumni Ketua PAC GP Ansor Tlanakan.
Sementara itu, Kasatpol-PP Pamekasan, Kusairi menegaskan, selama ini, semua tempat hiburan di Pamekasan sudah ditutup secara permanen. Namun, pengusaha tersebut mengoperasikan secara diam-diam. Maka dari itu, permintaan dari peserta audiensi akan segera ditindaklanjuti.
“Sudah ditutup secara permanen dan permintaan dari masyarakat bahwa di setiap usaha yang tidak ada ijinnya diberi bener dengan tulisan bahwa usaha ini tidak berijin, sehingga dengan harapan masyarakat yang melihat itu, masyarakat malu, malu untuk masuk ke hal-hal yang tidak berizin itu,”tutupnya.
Reporter: Jadid
Editor: Halili