PAMEKASAN – Setelah dilakukan proses awal dalam studi kelayakan yang dilakukan Universitas Jember (Unej) Jawa Timur, melalui survei lokasi, pembangunan Kawasan Industri Hasil Tembakau (KIHT) Pamekasan di Desa Gugul Kecamatan Tlanakan menemukan titik terang.
Pasalnya, hasil dari kelayakan dan survei akademis di lokasi pembangunan KIHT sudah dinilai layak dan memenuhi syarat, paska pernyataan tertulis itu, Unej kemudian akan menjadwalkan untuk presentasi hasil studi kelayakan kawasan.
Itu nantinya akan dilakukan di hadapan Bupati Pamekasan H. Baddrut Tamam beserta Kepala Disperindag Kabupaten Pamekasan. Juga akan dilakukan presentasi serupa kepada para pimpinan perusahaan rokok pabrikan yang ada di Bumi Gerbang Salam tersebut.
“InsyaAllah dalam minggu depan tim Unej presentasi,” ungkap Kepala Disperindag melalui Kabid Pembinaan dan Perlindungan, Agus Wijaya, Sabtu (10/7/2021).
Ditambahkan Agus, setelah mendapat surat resmi dari Unej tentang kelayakan kawasan dimaksud, pihaknya akan melakukan perencanaan lanjutan. Yakni dengan membuat perencanaan pembangunan kawasan dengan pola gambar dan desain yang baik dan tepat.
“Setelah selesai desain akan dilanjutkan untuk pembangunan tahap pertama yakni berupa pembangunan pagar dan pemadatan, kalau waktu memungkinkan bisa dilanjutkan pembangunan jalan dan saluran,”ungkapnya.
Sesuai tujuannya, pembangunan KIHT ini untuk menarik minat produksi pabrikan rokok lokal yang beroperasi di Pamekasan. Khususnya pada pabrik yang masih berstatus ilegal agar mudah untuk mendapat pembinaan dan terintegrasi secara baik oleh Pemkab Pamekasan.
Sehingga kedepan adanya pembangunan KIHT, Disperindag akan mudah mengedukasi dan dampingi para pengusaha rokok illegal untuk mengurus izin agar menjadi status legal secara efektif.
“Pembangunan KIHT ini sangat bermanfaat, selain menampung tenaga kerja, semua produksi tembakau akan terserap dibeli oleh perusahaan rokok,” tuturnya (advertorial)