PAMEKASAN – Ratusan pecinta KH.Abdurrahman Wahid (GusDur) penuhi B-ian Cafe di acara Haul GusDur ke X oleh Komunitas Gusdurian Pamekasan, di Kelurahan Patemon, Pamekasan.
Acara tersebut dikemas dengan dialog interaktif yang dipaparkan oleh para pemantik seperti K. M Musthafa Dosen INSTIKA Sumenep dan A Zainul Hamdi Penggerak Gardu Suroboyo, bertema Sejarah GusDur Merawat Kebhinekaan, Selasa Malam, (28/1/2020)
Menurut Koordinator Gusdurian Pamekasan, Taufiq menyampaikan, bahwa acara tersebut digelar atas dasar kecintaannya kepada bapak Bangsa Indonesia (KH. Abdurrahman Wahid) dan sebagai tauladan bagi para pengikut Gusdurian.
“Kami sebagai Gusdurian tentunya sangat sakral bagi kami untuk selalu mengingat sang tauladan, GusDur,” jelasnya kepada Reporter JurnalMadura.com
Selanjutnya, A Zainul Hamdi atau yang lebih akrab dipanggil mas Inung menyampaikan dalam pemaparannya, bahwa GusDur merupakan khittah segala-gala-nya, selain sebagai kiyai, beliau juga sebagai bapak bangsa bagi umat beragama.
“Beliau khittah segala-gala-nya, politisi, budayawan dan mematut-kan diri kepada orang lain atau memperlakukan manusia seperti manusia (memanusiakan manusia),” ujarnya.
Hal senada disampaikan oleh K. M Musthafa, bahwa sikap GusDur yang belum dimiliki oleh orang lain adalah sikap keberanian, meskipun banyak hal (resiko) yang harus beliau hadapi.
“Dalam memperjuangkan nilai-nilai 9 (sembilan) yang dimiliki oleh GusDur yaitu keberanian, seperti dalam mengambil keputusan beliau tidak pernah mau berkompromi, apapun resiko yang akan beliau hadapi,” tegasnya.
Reporter: Jadid
Editor: Halili