SURABAYA, jurnalmadura.com – Nusa Bangsa Indonesia (NBI) yang dipimpin oleh HRM. Khalilur R Abdullah Sahlawiy memiliki komitmen serius pada kegiatan sosial dan menebar dakwah Islam Ahlussunah wal Jama’ah An-Nahdliyah.
Terbukti, untuk bidang sosial, NBI secara rutin setiap Jumat habis sholat subuh membagikan 250 paket sembako bagi warga kurang mampu yang ada di Kota Surabaya. Dalam kegiatan itu Tim Filantropi NBI menyusuri Gang-gang sempit di Kota ^ membagikan paket sembako pada para Lansia, Anak Yatim, Janda dan beberapa kelompok masyarakat yang kurang beruntung lainnya. Kegiatan itu sudah berjalan selama 6 kali.
Terbaru, dalam bidang dakwah, Ketua Umum NBI bersinergi dengan Hanan Attaki, da’i muda yang menahbiskan dirinya sebagai bagian dari jam’iyah Nahdlatul Ulama (NU) melalui Ketua PWNU Jawa Timur KH Marzuki Mustamar di Malang. Tidak tanggung-tanggung, lewat Bendahara Umum NBI, Gus Mahatir Muhammad NBI juga memfasilitasi kegiatan dakwah Hanan Attaki di Kabupaten Jember Jawa Timur beberapa waktu lalu, yang sebelumnya pernah ditolak oleh Pemerintah Kabupaten Jember.
Kali ini, Gus Lilur didampingi Gus Mahatir mengantarkan Hanan Attaki sowan ke Ketua Umum PBNU 2010-2022 KH Said Aqil Siradj di kediaman beliau, Pondok Pesantren Luhur At-Tsaqofah Ciganjur, Jakarta Selatan. Jumat, (16/06/2023) malam.
“Setelah sowan Buya Said Aqil Siradj, NBI akan mendukung penuh dakwah Ustadz Hannan Attaki di Indonesia,” ujar Gus Lilur.
Pengusaha Muda ini kemudian menambahkan bahwa NU adalah organisasi dakwah yang didirikan oleh para ulama alim dan moderat sehingga menurutnya, NU bahagia saat Dai Milenial seperti Ustadz Hannan Attaki berbai’at menjadi bagian jamaah dari jam’iyah Nahdlatul Ulama.
“Malam ini saya diberikan kesempatan oleh Allah untuk menemani Ustadz Hannan Attaki sowan pada ulama alim Nahdlatul Ulama Prof. Dr. Said Aqil Siradj,” imbuhnya bangga.
Menurutnya, Kiai Said Aqil Siradj menyampaikan syukur bahagianya ada anak muda seperti Ustadz Hannan Attaki yang bersedia meluangkan waktunya untuk berdakwah di jalan Allah.
“Tiba adzan Isya’ berkumandang, mengajak kami sholat berjamaah di Mesjid Pesantren Luhur At-Tsaqofah. Kyai Said Aqil Siradj menjadi Imam Sholat Isya’ kami. Kemudian KH. Said Aqil Siradj mempersilahkan Ustadz Hannan Attaki untuk memberikan motivasi dan Mauidzah Hasanah (pesan kebaikan, red,) pada ratusan santri Pondok Pesantren Luhur At-Tsaqofah. Alhamdulillah,” paparnya.
Karena itu, Ra Lilur berharap agar ke depan akan ada semakin banyak da’i muda yang mengikuti jejak Ustadz Hannan Attaki.
“Semoga para da’i muda Indonesia semakin banyak yang tergerak untuk berdakwah bersama Nahdlatul Ulama. Aamiin. InsyaAllah. MasyaAllah. Bismillah,” pungkasnya.
Hanan Attaki saat diberikan kesempatan untuk memberi semangat dan motivasi kepada para santri menyampaikan kalau kesuksesan santri adalah seberapa besar dia bermanfaat bagi masyarakat.
Hanan lalu menceritakan pengalamannya saat kuliah di Al-Azhar. Guru Hanan Attaki pernah menyampaikan bahwa ranking satu saat ini bukan sebuah ukuran kesuksesan, namun kesuksesan bisa dilihat ketika 20 tahun lagi.
“Saya akan melihat kalian 20 tahun lagi. Ketika kalian semua berada di tengah masyarakat Seberapa besar manfaat kita untuk masyarakat. Itu kesuksesan,” ucap Hanan. (Redaksi)