BANGKALAN – Hasil Rapid Test terhadap sebagian anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bangkalan beberapa waktu yang lalu yang dilakukan oleh tim medis Gugus Tugas Covid-19 Bangkalan terus menuai perlawanan.
Pada Minggu yang lalu, Politisi Partai Hanura yang duduk sebagai anggota DPRD Bangkalan, Mahmudi juga melakukan perlawanan terhadap hasil rapid test dirinya yang dinyatakan positif.
Mahmudi yang juga merupakan Ketua Partai Hanura Kabupaten Bangkalan kemudian melakukan rapid test mandiri di RS Siloam Surabaya yang kemudian hasil rapid test-nya menyatakan negatif Corona, disinilah kemudian perlawanan terhadap rapid test yang dilakukan tim medis Gugus Covid-19 Bangkalan.
“Kemaren saya rapid test disini hasilnya Positif, malemnya saya rapid test di RS Siloam Surabaya, hasilnya negatif,” ucap Mahmudi saat menemui para awak media, Kamis (23/4/2020)
Kemudian pada hari ini, Kamis (30/4/2020) perlawanan terhadap hasil rapid test yang dilakukan oleh tim medis Gugus Covid-19 Bangkalan datang dari Politisi partai pengusung Bupati Bangkalan (PPP), Drs. H. Hosyan melakuk konfrensi pers di delan kantor DPRD Bangkalan. Kamis (30/4/2020).
Dalam jumpa persnya, pria yang saat duduk menjadi Wakil Ketua DPRD Bangkalan ini menyampaikan bahwa, hasil Swab/PCR dari RS Siloam Surabaya dinyatakan bahwa dirinya negatif Covid-19.
“Baik dari hasil rapid test sampai hasil Swab/PCR dirinya, semua hasilnya negatif, ini berbeda dengan hasil rapid test yang dilakukan oleh tim medis Gugus covid-19 Bangkalan yang menyatakan Positif,” katanya
Hosyan kemudian bercerita bahwa, ketika hasil rapid test dinyatakan positif oleh gugus covud-19 Bangkalan beberapa Minggu yang lalu, dirinya bersama keluarga dikucilkan oleh masyarakat sekitar hal ini yang sangat menyakitkan baginya.
“Anak saya saat membeli sesuatu di warung, uangnya itu di lempar, penjual tidak mau menyentuhnya,” cerita Hosyan
Dari kejadian itu dan berdasarkan hasil Swab/PCR yang di keluarkan oleh RS Siloam Surabaya yang menyatakan dirinya negatif Covid-19, meminta kepada Gugus Covid-19 Bangkalan untuk mengembalikan nama baik dirinya.
“Kita sama-sama pejabat Publik, dan saya sebagai anggota dewan yang mengalami ketidak nyamanan, meminta nama baik saya dikembalikan,” imbuhnya
Reporter: Mahallil