BANGKALAN – Gerakan Mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura (GEMA UTM), melakukan aksi ‘bakar ban’ di depan Mapolres Bangkalan pagi ini, Kamis (29/4). Masa aksi meminta jajaran kepolisian bertindak tegas atas maraknya kasus pencurian di area kampus UTM.
Para mahasiswa menyampaikan segala aspirasi dan keluh kesah terhadap keamanan di desa telang yang dinilai cukup rendah. Mereka juga menuding pihak keamanan hanya patroli secara formalitas tanpa ada tujuan yang jelas.
“Patroli hanya sekedar formalitas. Pada saat bulan puasa ini sudah ada total 8 sepeda motor dan beberapa alat elektronik yang dicuri. Maka disini perlu di sampaikan bahwa aparat penegak hukum, mandul! Karena tidak ada tindakan sampai saat ini, dan tidak satupun kasus yang terungkap,” ujar M. Lutfi Hidayat, Wapres BEM-KM UTM.
Jika dalam tempo waktu satu bulan pihak kepolisian tidak dapat mengungkap kasus tersebut, maka akan ada aksi lanjutan untuk meminta jajaran kepolisian undur diri dari jabatan.
“Sesuai dengan surat tuntutan, jika dalam tempo tersebut tidak ada hasil. Maka akan ada aksi lanjutan dengan masa yang lebih banyak,” tegasnya
Sempat menunda untuk melakukan tanda tangan, Kapolres Bangkalan, AKBP Didik Hariyanto akhirnya menandatangani tuntutan tersebut dan mengakui tingkat kriminalitas meningkat saat ramadhan menjelang lebaran tahun ini.
“Sebelumnya sudah kita ungkap kasus begal akhir tahun lalu, kemudian nuansa sempat ‘cooling down’. Menjelang lebaran, kriminalitas meningkat. Boleh di cek nanti di daerah lain juga demikian. Namun tetap akan kami antisipasi, dengan kegiatan-kegiatan kepolisian,” ujarnya di depan masa aksi.
Reporter: Dimas
Editor: Mahallil