BANGKALAN – Program kartu tani di Bangkalan belum terealisasi. Bank BNI yang menerbitkan kartu tani menilai ada kendala letak geografis dan petani belum familiar. Namun hal ini dibantah oleh pihak Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (Dispertahorbun) Bangkalan.
Kartu tani adalah sebuah kartu yang dirancang khusus untuk melakukan alokasi pupuk subsidi kepada kaum petani. Program dari Kementerian Pertanian ini menggandeng pihak Bank BUMN untuk menerbitkan kartu tani.
Kartu tani untuk kelompok tani (Poktan) Bangkalan, dikelola oleh Bank BNI cabang Pamekasan. Dengan permintaan dari Dinas Pertanian Bangkalan sejumlah 126.887 kartu tani.
Benny Susanto selaku Staf BNI Cabang Pamekasan menyampaikan jumlah kartu tani yang sudah terbit sejumlah 88.436, namun yang mengakses masih nihil karena beberapa kendala.
“Yang belum terbit sebanyak 43.452, sedangkan yang akses masih nihil. Kendalanya letak geografis dalam pendistribusian dan petani belum familiar penggunaan kartu tani,” ujarnya saat dikonfirmasi, Senin (28/6).
Menanggapi hal tersebut, Ir. Puguh Santoso selaku kepala Dispertahorbun Bangkalan menyangkal kendala tersebut. Menurutnya petani sudah menantikan kartu tani.
“Tidak begitu, kendalanya BNI belum menyelesaikan kartu tani sejumlah yang sudah ditetapkan. Jangan di belokkan kemana-mana (informasinya), kartunya adakan dulu,” ungkap Puguh Santoso, Senin (5/7).
Namun pihaknya tidak memungkiri bawah ketersediaan tenaga penyuluh di Dinas Pertanian Bangkalan masih dirasa kurang, harapannya ada penambahan dari pendaftaran CPNS dan PPPK.
“Itu sangat kurang, kalau ada penambahan penyuluh sangat diharapkan. Mudah-mudahan ada pengadaan pegawai, sehingga ini akan meningkatkan penyebaran informasi teknologi pertanian ke masyarakat,” pungkasnya.
Reporter: Dimas
Editor: Mahallil