BANGKALAN – Bangkalan akan mengalami surplus beras mencapai 68.227 ton pada kuartal pertama tahun 2021. Rincian surplus beras itu dengan produksi padi sebesar 92.443 ton dan luasan panen padi di Bangkalan mencapai 28.107 hektare.
Kepala Dinas (Kadis) Pertanian Kabupaten Bangkalan, Ir. Puguh Santoso menjelaskan, untuk kebutuhan konsumsi beras sebanyak 8.072 ton setiap bulan, dari Januari sampai Maret, total konsumsi beras mencapai 24.216 ton.
“Ketersediaan beras masih surplus 68.227 ton setara 8,5 bulan ke depan, artinya hingga bulan Nopember masih bisa tercukupi dari hasil panen awal tahun. Oleh karena itu Saya tegaskan, Bangkalan tidak perlu pasokan beras dari luar Bangkalan,” Jelas Puguh Santoso di kantor dinas Pertanian, Selasa (30/3/2021).
Sementara pasokan pupuk di Bangkalan saat ini masih kondusif, adanya tambahan pasokan dibandingkan tahun sebelumnya dengan rincian sebagai berikut:
Pupuk Urea: 19.110 ton menjadi 20.007 ton
Pupuk NPK: 5.500 ton menjadi 17.000 ton
Pupuk SP-36: 1.900 ton menjadi 1.200 ton
Pupuk ZA: 882 ton menjadi 6000 ton
Pupuk Organik: 2600 ton menjadi 2900 ton
“Semua jenis pupuk naik dari tahun 2020 ke tahun 2021, kecuali Pupuk SP-36 karena termasuk jenis pupuk tunggal. Setiap bulan sudah tersalurkan sesuai jatah distribusi,” tambahnya.
Berdasarkan data yang diperoleh, ketersediaan beras dan pupuk yang masih kondusif di Bangkalan. Di sisi lain, ternyata masih terdapat banyak petani yang belum memiliki kartu tani.
“Kewenangan untuk menerbitkan kartu tani adalah Bank BNI, menurut Saya mungkin terlalu besar tanggung jawab karena yang di tangani setiap Kabupaten,” Katanya
Dari 127.876 petani di Bangkalan, yang sudah mendapatkan kartu tani sekitar 43.000 petani. Artinya masih sekitar 34% petani yang bisa merasakan manfaat dari program kartu tani.
Reporter: Dimas
Editor: Mahallil