BANGKALAN – Sebanyak 648 Sekolah Dasar (SD) di Bangkalan namun hanya 80 SD yang sudah dilengkapi prasarana yang terpenuhi. Prasarana meliputi Ruang Kelas Bersama (RKB), perpustakaan, kantor guru dan toilet.
Sedangkan 568 SD masih membutuhkan rehabilitasi, hal ini disampaikan langsung oleh Kabid Sekolah Dasar Disdik Bangkalan, Dewi Eka Oktavianti.
“568 SD ini masih membutuhkan, baik itu kantor gurunya belum ada atau jamban (toilet) belum representatif. Ada juga yang kurang perpustakaannya. Jadi yang terpenuhi sebanyak 80 SD,” ujarnya, Rabu (09/06).
Menurutnya, pihak Disdik telah melakukan langkah konkrit untuk menyikapi setiap SD yang membutuhkan rehabilitasi dengan pengajuan untuk anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2022.
“Kalau kami, mulai DAK 2022 kementrian pendidikan hanya fokus di rumah dinas dan pembangunan ruang kelas baru. Rehab itu sudah ada di kementerian PUPR, kami selalu mengajukan,” tambahnya.
Dari anggaran DAK 2021 sudah ada kenaikan anggaran sebesar 14 Milyar dari tahun sebelumnya sekitar 8 Milyar. Dari anggaran tersebut akan dilakukan rehabilitasi sejumlah 34 SD.
Saat ini anggaran DAK untuk rehab kelas sudah melewati tahap perencanaan, dan masuk ke tahapan lelang melalui Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE).
“DAK ini tahap perencanaan sudah, akan ke proses fisik lelang. Pemenangnya nanti ya hasil lelang itu yang terdaftar di LPSE,” ungkap Kabid SD, Dewi Eka Oktavianti.
Reporter: Dimas
Editor: Mahallil