BANGKALAN – Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Bangkalan gelar aksi demonstrasi ke Kantor DPRD Bangkalan Madura Jawa, Senin (27/7/2020) diwarnai aksi saling dorong serta bentrok antara aparat keamanan dengan para demonstran.
Dalam aksinya, PC PMII Bangkalan menyebutkan bahwa, Dinas Pendidikan Kabupaten Bangkalan telah lalai dan membuat janji busuk terhadap rakyat Bangkalan.
Beberapa menit kemudian, karena belum ada kordinasi antara para demonstran dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Bangkalan, ratusan peserta aksi dari PC PMII Bangkalan memaksa masuk ke gedung DPRD setempat yang kemudian terjadi saling dorong dan sempat saling pukul antara demonstran dengan aparat kepolisian.
Usai saling dorong, para peserta aksi berhasil masuk dan lagsung menuju aula gedung DPRD Bangkalan, dan akhirnya ditemui oleh seluruh anggota Komisi D DPRD Setempat.
Para aktivis PMII dalam aksinya menuntut agar anggota dewan melakukan control terhadap dinas pendidikan Bangkalan yang diduga ada pungli baik bantuan KIP ataupun batuan insentif gurur ngaji.
“Insentif guru Madin dan guru ngaji harus tepat sasaran, stop pungli bantuan untuk guru ngaji dan Madin,” salah satu diantara beberapa tuntutan yang disampaikan para demonstran.
Mereka juga menuntut agar, DPRD Bangkalan tidak menutup mata terkait kondisi pendidikan yang ada di Bangkalan, serta transparansi data penerima batuan KIP.
“Komisi D harus mendorong Dinas Pendidikan untuk membuka data penerima KIP,” ucap Ketua PC PMII Bangkalan, Arif Komaruddin
Saat menemui para peserta aksi, Ketua Komisi D DPRD Bangkalan berjanji akan menindak lanjuti tuntutan para demonstran ke Dinas Pendidikan.
“Kami akan mendorong Dinas pendidikan untuk menyampaikan data penerima KIP serta menindak lanjuti adanya dugaan pungli terhadap bantuan guru ngaji dan Madin ” sampaikan ke saya kalau ada bukti,” Kata Nur Hasan, Ketua Komisi D DPRD Bangkalan saat menemui para demonstran di aula DPRD.
Para peserta aksi kemudian mengakhiri aksinya dan membubarkan diri setelah membakar ban bekas di depan Kantor DPRD Bangkalan, aparat keamanan tidak berdaya hanya melihat dan menunggu peserta aksi membubarkan diri untuk memadamkan api.
Reporter: Mahallil