BANGKALAN – PT Sumberdaya Bangkalan menerima kunjungan dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Pusat Analisa Kajian Informasi Strategis (PAKIS),Kamis (3/02/2022).
Kedatangan para aktivis PAKIS yang dipimpin Abdurrahman Tohir bersama Yudika, disambut langsung oleh Direktur PT Sumberdaya yang didampingi Direksi bagian Keuangan.
Pada audiensi tersebut, PAKIS menyampaikan beberapa persoalan serta harapan ke depan terhadap keberadaan PT Sumberdaya dengan Komando baru Moh Fauzan Jakfar.
“Kita silaturrahmi kesini dalam rangka kroscek data hasil kajian temen-temen PAKIS yang berkaitan dengan beberapa kegiatan yang telah dilakukan oleh BUMD PT Sumberdaya,” Ucap Abdurrahman Tohir, Ketua DPP PAKIS saat mengawali diskusi.
Menurut Durrahman, dari beberapa temuan dan analisa data, ada beberapa kegiatan yang dilakukan oleh pengurus PT Sumberdaya periode sebelumnya yang terkesan hanya menghambur-hamburkan uang, bahkan kegiatannya cenderung Fiktif.
“Periode sebelumnya ini tidak jelas kegiatannya, salah satu contohnya, Cafe Ratoh Ebuh sama Bisnis Daun Kelor, masak sekelas BUMD ngurusin begituan, bahkan usaha itu sudak tidak jelas keberadaanya,” Terang mantan aktivis IAIN Surabaya ini.
Menanggapi persoalan yang disampaikan PAKIS, Direktur Utama PT Sumberdaya Bangkalan, Moh. Fauzan Jakfar menjelaskan, bahwa memang diakui pada periode sebelumnya banyak kegiatan yang tidak jelas arahnya, bahkan diakui Fauzan, ada sekitar 15 – 20 an program periode sebelumnya yang telah dia hapus.
“Masak iya, core business PT Sumberdaya mencapai 20 program, seharusnya hanya satu atau dua, makanya kita di pengurusan yang baru ini, komitmen akan memperbaiki semuanya, tentunya kita tidak elok mengomentari kepengurusan sebelumnya,” Terang Fauzan
Mantan Ketua KPU Bangkalan ini juga bercerita, bagaimana ketika dia selesai dilantik menjadi Dirut PT Sumberdaya ditengah persoalan hukum yang melilit salah satu BUMD milik Pemerintah Bangkalan tersebut.
Kata Fauzan, sejak dilantik pada 3 September 2021 yang lalu, selama 4 Bulan dia tidak pernah mengotak atik keuangan PT Sumberdaya, tidak hanya itu, untuk keperluan gaji pegawai atau staf kantor juga dia stop.
“Terus terang, selama 4 bulan pertama kerja pegawai disini gak menerima gaji, sampai saya di demo sama staf, bahkan saya sendiri bersama jajaran direksi juga tidak saya keluarkan gajinya, ya karena waktu itu kita takut akan menyalahi aturan ketika melihat amburadulnya administrasi, tapi alhamdulillah, lambat laun kita perbaiki,” Tutupnya.(ah/lil)