jurnalmadura.com, BANGKALAN – Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Pusat Analisa Kajian Informasi Strategis (PAKIS) Abdurrahman menilai, selama ini kegiatan Disbudpar Kabupaten Bangkalan tidak pernah memberikan dampak yang signifikan baik berkaitan dengan Kebudayaan maupun Pariwisata di Kabupaten paling barat pulau Madura tersebut.
Menurutnya, selama ini kegiatan yang dilaksanakan Disbudpar tidak berorientasi pengembangan baik kebudayan maupun wisata di Bangkalan, hal itu bisa dilihat dari beberapa kegiatan yang dilakukan dinas yang di pimpin oleh Muhammad Hasan Faisol.
“Saya kasih contoh, TRK, taman rekreasi itu saat ini mati suri, bahkan TRK pengelolanya pihak ke tiga, sampai saat gak jelas lagi,” Katanya kepada media ini, Jumat (18/11/2022)
Selain Taman Rekreasi Kota (TRK) yang sudah mati suri, persoalan lain muncul, seperti yang ramai menjadi perbincangan masyarakat akhir-akhir ini, pelaksanaan kegiatan pasar rakyat untuk memeriahkan hari jadi Kabupaten Bangkalan, ini akan menjadi blunder karena informasinya dinas terkait tidak mendapatkan ke untungan apapun dari kegiatan tersebut.
“Ini lagi, pasar rakyat, sewanya mahal, karcis masuk juga mahal, bahkan penjual pentol juga dimintai sewa, Lagi-lagi berdalih pihak ke tiga,” Katanya
Kalau beneran penghasilan dari pasar rakyat semuanya masuk ke pihak ke tiga atau EO, lanjut mantan anggota Dewan ini, maka Pendapatan Asli Daerah (PAD) akan banyak kebocoran, banyak orang luar yang memanfaatkan kondisi seperti ini.
“Mending, Kepala Dinas nya di pihak ke tiga kan aja sekalian, ini usul saya ke Bupati,” Celetuknya (red/Mahallil)